Padang Pariaman, 5 Agustus 2025 | Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman secara resmi meluncurkan Gerakan Petani Milenial sebagai langkah strategis membangun masa depan pertanian yang modern, berkelanjutan, dan berorientasi bisnis. Kegiatan peluncuran berlangsung di Hall IKK Parit Malintang, Selasa (05/08), dan dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmat Hidayat.Sebanyak 86 petani milenial dari 17 kecamatan hadir mengikuti kegiatan ini, bersama 63 penyuluh pertanian dan koordinator penyuluh. Acara juga dihadiri oleh jajaran pejabat Pemkab Padang Pariaman, di antaranya Staf Ahli Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Pembangunan Alfian, Asisten II Yurisman, serta Plt. Kepala Dinas Pertanian Irawati Febriani.
Regenerasi Tani Jadi Sorotan
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Rahmat Hidayat menekankan pentingnya regenerasi di sektor pertanian. Ia menyebut, sebagian besar petani di Padang Pariaman saat ini masih didominasi oleh kalangan usia lanjut dengan sistem pertanian tradisional yang belum menjawab tantangan zaman.
“Kita harus bijak mengelola keunggulan agroklimat yang kita miliki. Pertanian tidak boleh lagi sekadar untuk kebutuhan sendiri, tetapi harus menjadi kekuatan ekonomi yang menopang wilayah lain yang kurang beruntung secara geografis,” ujar Rahmat.
Ia juga menegaskan bahwa gerakan ini merupakan bagian dari upaya menyukseskan Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran, khususnya dalam hal kedaulatan dan swasembada pangan nasional. Dalam konteks itu, petani milenial diharapkan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat tani, yang mampu berpikir terbuka, adaptif terhadap teknologi, dan memiliki visi kewirausahaan.
“Tugas kalian memang berat. Tapi dengan semangat muda, inovasi, dan kerja sama, saya yakin kita bisa membangun pertanian Padang Pariaman yang tangguh dan maju,” pesannya.
Program Aksi Menuju 300 Wirausahawan Muda
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pertanian Padang Pariaman, Irawati Febriani, dalam laporannya menyampaikan bahwa peluncuran ini merupakan bagian dari 8 Program Aksi Pemkab Padang Pariaman periode 2025–2029, dengan target menciptakan 300 wirausahawan muda di sektor pertanian.
Menurutnya, inisiatif ini muncul dari dorongan langsung Bupati dan Wakil Bupati yang menginginkan adanya lompatan perubahan dalam sistem regenerasi pertanian. Untuk itu, Dinas Pertanian tidak hanya mengandalkan pendekatan administratif, tetapi juga turun langsung ke lapangan untuk menjaring dan memotivasi para pemuda tani.
“Kami lakukan pendekatan personal, mendampingi Pak Wabup ke kebun-kebun milik petani muda, termasuk ke kebun jeruk di Toboh Gadang Selatan. Semua ini demi membangun kepercayaan dan semangat baru di kalangan petani milenial,” ungkap Irawati.
Ia menambahkan bahwa hasil dari inisiasi ini akan dimatangkan dalam bentuk wadah komunitas bernama Komunitas Petani Milenial Padang Pariaman, yang rencananya akan diresmikan pada 28 Agustus 2025. Komunitas ini akan menjadi ruang kolaborasi, pembelajaran, dan pengembangan usaha tani berbasis inovasi.
Menuju Pertanian Masa Depan yang Tangguh
Gerakan Petani Milenial bukan hanya seremoni, tapi tonggak awal perubahan. Dengan keterlibatan aktif generasi muda, sektor pertanian di Padang Pariaman diharapkan lebih siap menghadapi tantangan zaman, termasuk perubahan iklim, keterbatasan lahan, dan persaingan pasar global.
Melalui dukungan penuh dari pemerintah daerah, program ini akan didorong dengan pelatihan teknologi pertanian, akses permodalan, bantuan alat mesin pertanian (alsintan), serta jejaring pasar berbasis digital.
Padang Pariaman kini melangkah maju dengan optimisme baru: menghadirkan pertanian yang tak lagi dilihat sebagai warisan semata, melainkan ladang inovasi dan masa depan ekonomi daerah.
Zakirman