Bertempat di Balai Makarti Muktitama, pada Kamis, tgl 13 Pebruari 2025, Kementerian Transmigrasi menggelar Silaturahmi jajaran Kementerian Transmigrasi dengan beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia untuk Membangun Wilayah Transmigrasi serta daerah tertinggal. Dan tema yang diusung adalah “PENAJAMAN PROGRAM TRANSMIGRASI BERSAMA PERGURUAN TINGGI & DIKTI TA 2025”
Hadir dalam acara tersebut Menteri Transmigrasi, Wamen Transmigrasi serta pejabat dilingkungan kementerian transmigrasi, Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T. Prof Suratman UGM diwakili oleh Direktur Pengabdian kpd Masyarakat a.n Dr. dr. Rustamajadi M.Kes.- Rektor UI diwakili Direktur Dit. Pengabdian Masy & Inovasi Sosial a.n Dr. LG. Saraswati Putri, M.Hum. bersama 1 org staf- Rektor IPB diwakili oleh Wakil Rektor bid Riset, Inovasi & PMA a.n Prof. Dr. Ir. Ernan Rustiadi- Dirjen Dikti diwakili oleh Kasubdit Penjaminan Mutu a.n Kevin L. Marbun Kasub
Menteri Transmigrasi, Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara Menegaskan bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk itu dibutuhkan sumber daya manusia yang juga profesional, tepat dan mampu mengelola, dalam pengelolaan sumber daya alam tersebut, hari ini Kementerian Transmigrasi mengajak Perguruan Tinggi untuk bersama-sama dibangun kawasan transmigrasi, pertemuan ini akan kita perluas, dan output pertemuan ini bagaimana kawasan transmigrasi menjadi dapur yang unggul dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, harapnya.
Bahwa Transmigrasi bukan semata untuk memindahkan penduduk, tapi Program Perancangan Transmigrasi saat ini adalah Penataan Desa dan Persebaran Penduduk, yang kedua transformasi pengembangan kawasan transmigrasi sebagai Pusat Pertumbuhan lokal yang terhubung dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi lainnya, seperti KEK, KI, DPP dan PKSM Perbatasan. Yang ketiga adalah Pengembangan Kawasan Transmigrasi untuk mendukung wilayah Metropolitan serta Pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) untuk menjadi kawasan sentral produksi pangan. Dan saat ini ada 45 Kawasan Transmigrasi Prioritas sesuai RPJMN tahun 2025 – 2019, dari 153 kawasan transmigrasi yang ada.
Kedepan harus ada transformasi dari Kawasan Transmigrasi pola lama menjadi Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terintegrasi (KETT), Kedepan harus ada kawasan transmigrasi Tematik Pertanian, Pariwisata, industri, Maritim, kesehatan, green ekonomi maupun energi terbarukan., untuk itu kami berharap perguruan tinggi disamping pembangunan SDM Unggul juga Riset Market.
Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara juga berharap, kedepan kawasan Transmigrasi ada bapak asuh sebagai bentuk kolaborasi, untuk itu kolaborasi perguruan tinggi sangat penting untuk mendapatkan riset, pendataan potensi kawasan, untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat transmigrasi, dan membangun pendidikan pelatihan serta perlunya program kegiatan akademik berupa tugas belajar bagi mahasiswa.
Kementerian transmigrasi akan memberikan beasiswa unggulan, yang nantinya berorientasi pada pengembangan kawasan transmigrasi, harapnya.
Prof Suratman dari UGM mengaku siap berkolaborasi dalam pembangunan transmigrasi di Indonesia, dimana kolaborasi tersebut untuk mendukung pembangunan transmigrasi yaitu melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, baik teknologi, pengetahuan maupun para lulusan yang dibutuhkan di daerah transmigrasi, bagaimana menumbuhkan produk berkualitas ekspor, dan nanti perguruan tinggi saat melakukan riset maupun tukar menukar dosen antar Universitas untuk mendukung daerah transmigrasi.
Untuk itu perlu juga pembentukan Forum Perguruan Tinggi Transmigrasi (Fortitrans), perlu pemetakan wilayah transmigrasi yang perlu diperkuat, perlu membangun ekosistem kerja sama produktif dan kreatif antar Universitas, harapnya.
Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T. mengaku siap mendukung kementerian transmigrasi dengan program pengabdian masyarakat dan KKN tematik, Di mana dalam KKN sebelumnya dilakukan identifikasi masalah, survei dan mencari solusi dilanjutkan kembali mengimplementasikan program, yang juga turut dalam pembangunan.
Skemanya ada topdown , ada button Up, saat ini telah ada aplikasi Desa Nesa, membantu mengatasi keluhan masyarakat desa dengan langsung dikomunikasikan ahlinya, untuk top down menyediakan sumber air bersih dan BTS-BTS maupun entrepreneur fokus masalah ekonomi dengan pemberdayaan wilayah, ungkapnya.
Saraswati Direktur Pengabdian Masyarakat UI menjelaskan bahwa program transmigrasi merupakan upaya, tidak hanya memindahkan orang dari satu wilayah ke wilayah lain, tetapi bagaimana kita memainkan peran dengan penuh semangat nasionalisme, bagaimana konfigurasi tersebut memiliki multikulturalisme, untuk kesejahteraan bersama, perlunya perbedaan dapat menyampaikan nilai-nilai sosial budaya, selanjutnya dapat mengenali dengan pendekatan budaya. Disamping itu perlu juga meningkatkan peran ibu-ibu di wilayah transmigrasi, harapnya. (Priyono Wartadipuro )