PADANG | Komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan keselamatan infrastruktur jalan nasional kembali terbukti. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat di bawah naungan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) resmi melaksanakan Proyek Penggantian Jembatan Air Gadang yang berada di ruas vital Jalan Nasional Bukit Putus – BTS Kota Padang, Jumat 01 Agustus 2025.
Proyek ini ditujukan untuk mengganti jembatan lama yang sudah tak lagi layak secara teknis, dengan struktur baru yang lebih modern, kuat, dan tahan terhadap beban lalu lintas yang terus meningkat setiap tahun.
Berdasarkan papan informasi proyek yang terpasang di lokasi, pelaksanaan pekerjaan dimulai sejak 30 April 2025, dengan masa pelaksanaan selama 240 hari kalender atau sekitar 8 bulan. Proyek bernilai Rp12.678.744.000 (Dua Belas Miliar Enam Ratus Tujuh Puluh Delapan Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Empat Ribu Rupiah) ini didanai penuh melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Pelaksana proyek adalah PT. Arupadhatu Adisesanti, dengan dukungan pengawasan dari konsultan supervisi PT. Exxo Gamindo Perkasa KSO dan PT. ARCI Pratama Konsultan.
Infrastruktur Strategis Nasional
Proyek ini menjadi bagian dari upaya besar pemerintah dalam mewujudkan konektivitas antar wilayah serta menunjang arus logistik yang efisien dan aman. Jalan nasional Bukit Putus – BTS Kota Padang merupakan salah satu jalur penting yang menghubungkan daerah hulu dan hilir di wilayah pesisir barat Sumatera Barat. Kerusakan atau keterbatasan infrastruktur di jalur ini berpotensi menghambat aktivitas ekonomi masyarakat.
Pembangunan ulang jembatan ini diyakini akan memberikan dampak positif yang besar terhadap percepatan arus barang dan orang, sekaligus meningkatkan aspek keselamatan berlalu lintas, terutama di musim penghujan yang rawan banjir dan longsor.
Aktivitas di Lapangan Sudah Berjalan
Pantauan awak media di lokasi menunjukkan bahwa sejumlah alat berat sudah mulai bekerja. Beberapa ekskavator mini dan alat pemadat sudah tampak beroperasi, diiringi dengan pemasangan rambu-rambu pengamanan proyek serta jalur pembatas dengan corak hitam kuning khas proyek nasional.
Meski demikian, pengguna jalan diimbau untuk berhati-hati saat melintas di kawasan tersebut karena sejumlah pekerjaan masih berlangsung dan beberapa bagian jalur mengalami penyempitan.
Harapan Masyarakat
Warga sekitar dan pengguna jalan menyambut baik pelaksanaan proyek ini. Menurut salah seorang warga, pembangunan ulang jembatan ini sudah lama dinanti, mengingat usia jembatan lama yang sudah puluhan tahun dan sering menimbulkan kekhawatiran saat musim hujan.
“Semoga proyek ini bisa selesai tepat waktu dan hasilnya kuat serta tahan lama. Ini jalur penting untuk anak sekolah, kendaraan barang, dan wisatawan juga,” ujar Pak Yanto, pengendara motor yang setiap hari melintasi kawasan tersebut.
Komitmen Pemerintah
Melalui proyek ini, Kementerian PUPR menegaskan kembali komitmennya dalam menyediakan infrastruktur yang tidak hanya fungsional, tetapi juga berkelanjutan dan aman digunakan oleh masyarakat.
Dengan selesainya jembatan baru nanti, diharapkan kelancaran transportasi akan semakin meningkat, biaya logistik menurun, dan geliat ekonomi lokal akan tumbuh lebih pesat.
Masyarakat diimbau untuk turut mendukung kelancaran pelaksanaan proyek dengan menaati rambu dan instruksi keselamatan di lapangan, serta memberikan ruang bagi para pekerja untuk menyelesaikan proyek sesuai target.
Tim