PADANG, SUMBAR | Puluhan pengemudi ojek online (ojol) tampak memenuhi sebuah ruangan sederhana Warung Kopi di kawasan jalan Veteran Kota Padang. Di kursi-kursi yang berjejer, sebagian masih mengenakan jaket kerja dengan logo aplikasi transportasi online, wajah mereka lelah namun penuh semangat. Di depan, spanduk bertuliskan “Pembinaan dan Silaturahmi Komunitas Ojol bersama Ditlantas Polda Sumbar” menjadi latar sebuah kegiatan yang kental nuansa kebersamaan, Padang Senin 01 September 2025.
Agenda ini digagas oleh Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq, S.H., S.I.K., M.H., yang kali ini diwakili oleh Kasubdit Kamsel Ditlantas, Kompol Rosita Imelda Ifadi. Dengan gaya komunikatif dan humanis, Kompol Rosita memimpin jalannya kegiatan, menyampaikan pesan-pesan keselamatan lalu lintas sekaligus merangkul para pengemudi ojol sebagai mitra strategis kepolisian.
“Rekan-rekan ojol adalah bagian penting dari wajah lalu lintas di Sumatera Barat. Kalian tidak hanya mengantar penumpang, tetapi juga menjadi teladan di jalan raya. Tertiblah berkendara, patuhi aturan, dan mari kita jadikan jalanan kita aman untuk semua orang,” ujar Kompol Rosita Imelda saat memberikan arahan.
Ia juga menambahkan dengan tegas, “Keselamatan adalah hak setiap orang. Jangan karena terburu-buru, kita abaikan helm atau lampu lalu lintas. Ingat, satu pelanggaran bisa berakibat fatal. Kami ingin pengemudi ojol menjadi pelopor keselamatan, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain.”
Kegiatan yang semula terasa resmi perlahan mencair menjadi penuh keakraban ketika sesi dialog dimulai. Para pengemudi diberi kesempatan menyampaikan keluhan maupun aspirasi mereka secara langsung.
Seorang pengemudi ojol bernama Rudi (38 tahun), yang sudah lima tahun bekerja di jalanan Padang, mengaku terharu dengan kesempatan ini.
“Biasanya kami hanya berinteraksi dengan polisi di jalan, itu pun seringnya kalau ada razia. Tapi hari ini berbeda. Polisi mau mendengar kami, mau duduk bersama kami. Itu membuat kami merasa dihargai,” ungkapnya dengan mata berbinar.
Senada dengan itu, Yuni (29 tahun), salah satu pengemudi ojol perempuan, menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini lebih sering diadakan.
“Kadang kami perempuan merasa rawan di jalan. Kalau polisi bisa rutin mengajak kami seperti ini, kami lebih percaya diri dan merasa dilindungi. Kami siap dukung polisi, siap tertib,” ujarnya yang langsung disambut tepuk tangan.
Selain diskusi, Ditlantas Polda Sumbar juga menyerahkan bantuan simbolis kepada perwakilan komunitas ojol. Meski sederhana, bantuan itu membawa makna besar bagi peserta.
Banyak di antara mereka yang menyalami Kompol Rosita dengan penuh kehangatan, bahkan ada yang spontan berujar, “Terima kasih, Bu, sudah menganggap kami keluarga.”
Acara ditutup dengan pernyataan komitmen bersama. Seluruh komunitas ojol sepakat untuk mendukung program Ditlantas Polda Sumbar, tertib berlalu lintas, dan ikut menjaga kondusifitas Sumbar.
Slogan “Stop Pelanggaran, Stop Kecelakaan, Keselamatan untuk Kemanusiaan” kembali digaungkan. Namun kali ini, suara itu bukan hanya milik aparat kepolisian, melainkan juga keluar dari hati para pengemudi ojol yang hadir.
Melalui kegiatan ini, Dirlantas Polda Sumbar Kombes Pol Muhammad Reza Chairul Akbar Sidiq, yang diwakili oleh Kompol Rosita Imelda Ifadi, berhasil menunjukkan bahwa kepolisian tidak hanya hadir sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai sahabat masyarakat yang siap merangkul, mendengarkan, dan berjalan bersama.
TIM RMO