JKA Pastikan Lahan Aman dan Siap, Pembangunan Huntara Dimulai oleh Gubernur Mahyeldi

PD. PARIAMAN | Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman memulai tahapan penting pemulihan pascabencana melalui peletakan batu pertama pembangunan Hunian Sementara (Huntara) di kawasan Asam Pulau, Nagari Anduriang, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam.

Peletakan batu pertama tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah dan dihadiri unsur Forkopimda provinsi serta kabupaten. Momentum ini menandai dimulainya langkah nyata pemerintah dalam menyediakan tempat tinggal sementara yang layak bagi masyarakat terdampak bencana.

Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis (JKA) menunjukkan komitmen serius dengan menyiapkan lahan strategis seluas kurang lebih 1,7 hektare sebagai lokasi pembangunan Huntara. Lahan tersebut dinilai aman dari potensi bencana lanjutan serta memiliki akses yang mendukung aktivitas masyarakat.

Kesiapan lahan menjadi faktor krusial dalam percepatan pembangunan hunian pascabencana. Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman bergerak cepat agar proses pembangunan tidak terkendala persoalan administratif maupun teknis.

Pada tahap awal, direncanakan pembangunan sebanyak 34 unit Huntara yang akan diperuntukkan bagi warga terdampak bencana. Huntara ini diharapkan mampu memberikan rasa aman dan kepastian tempat tinggal bagi masyarakat.

Gubernur Mahyeldi menyampaikan bahwa pembangunan Huntara merupakan bagian dari strategi pemulihan terpadu. Ia menekankan bahwa Huntara bukan sekadar solusi sementara, tetapi dapat menjadi pintu masuk menuju pembangunan hunian tetap.

Mahyeldi juga mendorong pemerintah kabupaten dan kota lain di Sumatera Barat agar segera menyiapkan lahan serupa. Menurutnya, kesiapan daerah sangat menentukan kecepatan penanganan pascabencana.

Sementara itu, Bupati John Kenedy Azis menegaskan bahwa lokasi yang disiapkan tidak hanya untuk kebutuhan jangka pendek. Pemerintah daerah telah memproyeksikan kawasan tersebut sebagai calon lokasi pembangunan hunian tetap ke depan.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya bertahan, tetapi benar-benar bangkit dan memiliki tempat tinggal yang layak serta aman,” ujar JKA.

Pembangunan Huntara ini dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai bentuk dukungan pemerintah pusat terhadap daerah terdampak bencana di Sumatera Barat.

Selain pembangunan hunian, pemerintah juga mempercepat pemulihan infrastruktur penunjang, termasuk pemasangan jembatan Bailey di jalur Kayu Tanam–Padang Mantuang guna memulihkan konektivitas antarwilayah.

Melalui sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, pembangunan Huntara di Padang Pariaman diharapkan menjadi awal pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat terdampak bencana.

 

Catatan Redaksi:
Pembangunan hunian sementara merupakan langkah darurat yang sangat menentukan arah pemulihan pascabencana. Kesiapan lahan, kecepatan pengambilan keputusan, serta sinergi lintas pemerintahan menjadi kunci agar masyarakat terdampak segera memperoleh tempat tinggal yang aman, layak, dan bermartabat.

TIM

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed