NKRI NEWS 45 /// Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Barito Selatan, H. Akhmad Akmal Husaen, S.STP., MA., memberikan paparan penting dalam acara Launching Koperasi Desa Merah Putih yang digelar di Gedung Pertemuan Umum Jaru Pirarahan, Buntok. Senin 21 Juli 2025. Acara ini dihadiri oleh Plt Sekda Barsel, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), jajaran DPRD Kabupaten Barito Selatan, para kepala perangkat daerah, camat, lurah, kepala desa, tokoh masyarakat, serta insan pers.(21/7/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Akmal Husaen menegaskan bahwa program Koperasi Desa Merah Putih merupakan momentum strategis dalam memperkuat ekonomi kerakyatan. “Koperasi ini bukan sekadar badan usaha, melainkan juga alat perjuangan sosial, budaya, dan kemandirian masyarakat desa,” ungkapnya.
Menurutnya, Kabupaten Barito Selatan memiliki potensi besar dengan luas wilayah ±8.830 km² yang terbagi atas 6 kecamatan, 7 kelurahan, dan 86 desa, serta jumlah penduduk mencapai sekitar 137.548 jiwa pada 2024. “Dengan potensi sumber daya alam dan manusia yang melimpah, koperasi menjadi penggerak utama kesejahteraan masyarakat secara kolektif dan berkelanjutan,” tambahnya.
Akmal menyoroti keberhasilan pembentukan 86 koperasi di seluruh desa dan kelurahan di Barsel yang telah berbadan hukum 100 persen. Rinciannya terdiri dari 73 Koperasi Desa Merah Putih, 6 Koperasi Kelurahan, 6 koperasi gabungan dua desa, serta 1 koperasi gabungan kelurahan dan desa. “Ini adalah bukti nyata keseriusan kita membangun perekonomian dari bawah,” ujarnya.
Dalam wawancara dengan awak media, Akmal menekankan bahwa Koperasi Desa Merah Putih akan berperan sebagai motor penggerak distribusi hasil pertanian rakyat, sarana penguatan modal usaha, hingga pusat penyediaan kebutuhan pokok berbasis lokal. “Kami berharap koperasi ini mampu mendorong kemandirian ekonomi desa dan ketahanan pangan daerah,” tegasnya.
Tak hanya soal koperasi, Akmal juga memaparkan dukungan pemerintah daerah terhadap program prioritas lainnya, seperti Sekolah Rakyat (SR) untuk mengatasi keterbatasan akses pendidikan di desa terpencil. “Pendidikan adalah fondasi kualitas hidup masyarakat. Pemerintah berkomitmen memperluas akses pendidikan bagi anak-anak putus sekolah dan masyarakat rentan,” katanya.
Selain itu, program revitalisasi pendidikan menjadi perhatian utama, di mana pemerintah daerah telah menandatangani MoU dengan Kementerian Pendidikan untuk meningkatkan layanan pendidikan dari PAUD hingga SMP. “Ada 4 PAUD, 8 SD, dan 6 SMP yang menjadi prioritas revitalisasi tahun ini,” jelasnya.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjadi bagian penting dari agenda pembangunan Barsel. “Kami sudah memulai program ini di Kelurahan Hilir Sper dan beberapa titik lain, dengan melibatkan 3.618 anak dari TK hingga SMA,” terang Akmal.
Di sektor pertanian, program Cetak Sawah Rakyat (CSR) seluas 2.734 hektare di beberapa kecamatan tengah digencarkan guna mendukung swasembada pangan. “Pertanian adalah tulang punggung ekonomi kita, dan koperasi akan menjadi mitra strategis dalam distribusi hasil,” imbuhnya.
Akmal juga menyoroti peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan target Rp120 miliar pada 2025, didorong oleh digitalisasi pajak, pengelolaan BUMDes unggulan, serta sektor pariwisata. “Pendapatan daerah yang kuat akan menopang program-program pemberdayaan ekonomi desa,” ujarnya.
Mengenai investasi, data menunjukkan bahwa triwulan pertama 2025 telah mencatat realisasi penanaman modal asing (PMA) dan dalam negeri (PMDN) mencapai Rp471 miliar, melampaui target sebesar Rp369 miliar. “Hal ini membuktikan iklim investasi di Barsel semakin kondusif,” katanya.
Di akhir sambutannya, Akmal mengajak seluruh pihak untuk mendukung program Koperasi Desa Merah Putih. “Koperasi ini bukan sekadar simbol, melainkan aksi nyata membangun Indonesia dari desa. Dengan sinergi semua pihak, cita-cita kesejahteraan masyarakat Barsel akan semakin cepat tercapai,”pungkasnya.(AR)