Watampone – Rabu 22 Oktober 2025 Di Lingkungan Seppa Bentenge, Kelurahan Ta, Kecamatan Tanete Riattang, menjadi saksi bisu perjuangan Ibu Nurhayati (31 tahun) dalam menghadapi keterbatasan ekonomi ekstrem. Keluarga yang beranggotakan Tiga jiwa, termasuk dua anaknya, kini berada dalam situasi yang sangat memerlukan uluran tangan.
Ibu Nurhayati diketahui bekerja sebagai pemulung harian, pekerjaan yang rentan dan hanya menghasilkan pendapatan yang sangat minim. Kondisi ini diperparah dengan keadaan rumah yang mereka tempati yang tidak layak huni, mengancam keselamatan dan kesehatan seluruh anggota keluarga. Yang paling menyedihkan, kemiskinan telah merampas masa depan dua anak Ibu Nurhayati. Riska, sang kakak, harus putus sekolah sebelum sempat menginjak bangku SMP, sementara adiknya, Riski, terpaksa berhenti di kelas 5 SD. Padahal, pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan yang mereka alami.
Beruntung, kisah pilu ini mendapat respons cepat dan penuh kepedulian. Kemarin, personel Brimob Batalyon C Pelopor turun hadir membantu Ibu Nurhayati dan keluarganya. Mereka tidak hanya memberikan bantuan logistik berupa makanan dan beras, tetapi juga turut bergotong royong memperbaiki dan membersihkan rumah keluarga tersebut.
Selain itu, Dinas Sosial setempat juga telah mendatangi keluarga Bu Nurhayati untuk memberikan perhatian dan solusi berkelanjutan. Rencananya, kedua anak mereka (Riska dan Riski) akan segera dimasukkan ke sekolah rakyat atau program pendidikan kesetaraan agar hak mereka untuk mendapatkan pendidikan dapat dipenuhi kembali.
Komandan Batalyon C Pelopor, Kompol Rudi Mandaka, S.H., menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen Brimob untuk selalu hadir di tengah masyarakat. “Semoga bantuan yang kami berikan ini dapat meringankan beban dan bermanfaat bagi keluarga Bu Nurhayati,” ujarnya. “Ini adalah wujud nyata Brimob tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga memiliki tanggung jawab dalam sisi kemanusiaan.” Adanya uluran tangan dari Brimob dan respon cepat dari Dinas Sosial membawa harapan besar agar anak-anak keluarga Bu Nurhayati dapat kembali mengenakan seragam sekolah dan memiliki tempat tinggal yang aman untuk berteduh.
