Kepsek SMAN 4 Padang Reni Lestari: Rehabilitasi 7 Kelas Jawaban Harapan Siswa

PADANG | Proyek rehabilitasi tujuh ruang kelas di SMAN 4 Padang yang menelan anggaran Rp867.621.000,00 dari APBN tahun 2025 kini tengah berjalan sejak resmi dimulai pada 28 Agustus 2025. Program ini merupakan bagian dari Program Revitalisasi Sekolah Menengah Atas yang digulirkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Dengan jangka waktu pekerjaan 120 hari kalender, proyek ini menjadi sorotan publik. Transparansi, kualitas pekerjaan, serta manfaat nyata bagi siswa dan tenaga pendidik dipastikan oleh berbagai pihak terkait, mulai dari Disdik Sumbar, pihak sekolah, hingga pengawas proyek di lapangan.

Kabid Sarpras Disdik Sumbar Deni Irwan: “Transparansi dan Kualitas Nomor Satu”

Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Deni Irwan, menegaskan bahwa proyek ini tidak boleh main-main karena menyangkut fasilitas pendidikan.

“Dana yang digunakan adalah uang negara. Kami tegaskan semua pihak, baik rekanan maupun pengawas, harus memastikan kualitas pekerjaan. Transparansi juga harus dijaga agar masyarakat percaya bahwa setiap rupiah benar-benar digunakan untuk kepentingan pendidikan,” ujar Deni Irwan saat ditemui di Padang.

Ia menambahkan, proyek rehabilitasi tujuh ruang kelas di SMAN 4 Padang ini bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi yang lebih baik.

Kepala Sekolah SMAN 4 Padang Reni Lestari: “Siswa Akan Lebih Nyaman Belajar”

Kepala SMAN 4 Padang, Reni Lestari, S.Pd., M.Si., menyambut gembira realisasi program ini. Ia menyebutkan bahwa sudah lama pihaknya mendambakan perbaikan ruang belajar agar siswa dapat belajar lebih nyaman.

“Alhamdulillah, sekolah kami termasuk dalam program revitalisasi. Tentu ini sangat membantu, sebab ruang kelas yang direhabilitasi sebelumnya sudah tidak layak pakai. Kami ingin siswa dan guru merasakan atmosfer belajar yang lebih baik, aman, dan sehat,” kata Reni Lestari.

Menurutnya, rehabilitasi ini akan berdampak langsung pada semangat belajar siswa. Bahkan, orang tua murid juga menyampaikan apresiasi atas langkah pemerintah yang memberikan perhatian nyata pada fasilitas pendidikan di Sumbar.

Fidel, Pengawas Proyek: “Pekerjaan Harus Sesuai Spek”

Di sisi teknis, Fidel selaku pengawas proyek di lapangan menegaskan bahwa pihaknya menjalankan instruksi sesuai RAB dan spesifikasi yang ditetapkan.

“Setiap hari kami cek progres pekerjaan. Mulai dari material, pengerjaan pondasi hingga finishing, semuanya harus sesuai dengan standar. Kami juga terbuka jika ada kritik atau masukan dari masyarakat,” tegas Fidel.

Ia menambahkan, pekerjaan ini akan diselesaikan tepat waktu sesuai kontrak, yakni dalam 120 hari kalender sejak dimulai pada akhir Agustus lalu.

Publik Menunggu Hasil Nyata

Proyek dengan nilai hampir Rp900 juta ini tentu menjadi perhatian publik. Transparansi, kualitas, serta manfaat jangka panjangnya akan menjadi ukuran keberhasilan. Pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Sumatera Barat bersama pihak sekolah serta pengawas lapangan berkomitmen agar tidak ada penyimpangan.

Bagi masyarakat dan dunia pendidikan, proyek ini diharapkan bukan hanya sebagai pembangunan fisik, melainkan juga bukti nyata kepedulian negara terhadap pendidikan generasi muda.

TIM RMO

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed