SUMBAR | Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat, Drs. H. Muhidi, M.M., memberikan apresiasi tinggi kepada Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., M.Han. atas keberhasilan institusinya memecahkan Rekor MURI melalui kegiatan memasak rendang massal seberat satu ton, yang digelar pada Minggu (22/6/2025) di kawasan Car Free Day Jalan Jenderal Sudirman, Kota Padang.
Kegiatan spektakuler tersebut merupakan bagian dari rangkaian Hari Bhayangkara ke-79, yang melibatkan ribuan peserta dari berbagai unsur masyarakat—termasuk Bhayangkari, organisasi perempuan, pelajar, hingga instansi pemerintahan. Aksi ini sukses menyedot perhatian publik dan mengangkat kembali semangat kolektivitas serta kekayaan budaya Minangkabau.
Dalam kunjungannya ke Tenda 67, Drs. H. Muhidi tampak membaur akrab bersama para Bhayangkari yang mengenakan seragam pink cerah. Ia tidak sekadar hadir sebagai tamu kehormatan, tetapi juga turut mengaduk kuali rendang besar, memberikan semangat, serta menyampaikan rasa bangganya atas terobosan kreatif yang dilakukan Polda Sumbar.
“Saya sangat mengapresiasi Kapolda Irjen. Pol. Gatot Tri Suryanta beserta seluruh jajarannya. Ini bukan hanya soal memecahkan rekor, tetapi juga menyentuh akar budaya kita. Ini adalah bentuk nyata kedekatan Polri dengan rakyat,” tutur Muhidi kepada wartawan.
Politikus senior itu menilai bahwa rendang bukan sekadar ikon kuliner, tetapi juga simbol nilai-nilai luhur masyarakat Minang: ketekunan, kesabaran, dan kearifan lokal. Ia menyebut keberhasilan memasak satu ton rendang sebagai bentuk keberanian dan sinergi luar biasa antara aparat kepolisian dan masyarakat sipil.
“Polda Sumbar telah menunjukkan bahwa polisi tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga bisa menjadi pelopor pelestarian budaya. Ini patut jadi teladan nasional,” tegasnya.
Acara ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat, terlebih karena rendang sudah lama diakui dunia internasional sebagai makanan terenak. Proses memasak dilakukan serentak di puluhan tenda oleh tim yang menggunakan resep tradisional Minangkabau.
Setelah selesai dimasak, ratusan bungkus rendang dikemas dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang hadir di lokasi. Kegiatan ditutup dengan penyerahan Piagam Rekor dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) kepada Polda Sumbar atas pencapaian memasak satu ton rendang di satu tempat secara kolektif dan serentak.
Drs. H. Muhidi berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi tradisi tahunan, serta menjadi contoh nyata bahwa pendekatan humanis dan kultural bisa memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi negara.
“Ini bukan hanya tentang rekor, ini tentang sejarah dan semangat kebersamaan. Bravo Polda Sumbar,” pungkasnya.
Tim