SUMBAR | Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Provinsi Sumatera Barat, Prof. DR. H. Fauzi Bahar, M.M., Dt. Nan Sati, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., M.Han. atas keberhasilan Polda Sumbar memecahkan Rekor MURI melalui kegiatan memasak satu ton rendang secara massal, yang digelar pada Minggu, 22 Juni 2025, di kawasan Car Free Day Jalan Jenderal Sudirman, Kota Padang.
Dalam keterangannya kepada wartawan di lokasi kegiatan, Dt. Nan Sati menyebut bahwa acara tersebut merupakan wujud kepedulian dan kecintaan institusi kepolisian terhadap budaya lokal, sekaligus menegaskan bahwa pendekatan kultural dapat menjadi jembatan yang kuat antara negara dan rakyat.
“Saya mengapresiasi penuh Kapolda Irjen. Pol. Gatot Tri Suryanta beserta seluruh jajarannya. Ini bukan sekadar memecahkan rekor, tetapi bentuk nyata bahwa Polri dekat dengan rakyat dan peduli pada akar budaya daerah,” ujar H. Fauzi Bahar.
Kegiatan kolosal ini melibatkan ribuan peserta dari berbagai elemen masyarakat—mulai dari Bhayangkari, organisasi perempuan, pelajar, komunitas UMKM, hingga instansi pemerintahan. Aksi marandang massal ini sukses menyedot perhatian publik, mengangkat kembali nilai-nilai kolektivitas serta warisan kuliner Minangkabau yang telah mendunia.
Menurut H. Fauzi Bahar, rendang bukan hanya makanan, melainkan simbol dari falsafah hidup orang Minang: penuh kesabaran, ketekunan, kebersamaan, dan penghormatan terhadap proses. Maka dari itu, ketika kegiatan ini diangkat oleh aparat penegak hukum, sambungnya, maka pesan budaya menjadi semakin kuat dan dipercaya oleh masyarakat luas.
“Rendang adalah identitas kita. Ketika Polri ikut merawat dan mempromosikannya lewat aksi seperti ini, itu adalah bentuk kepemimpinan yang tidak hanya profesional, tapi juga berjiwa rakyat,” katanya.
Setelah proses memasak selesai, rendang-rendang yang telah matang dikemas dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Aksi berbagi ini disebut selaras dengan filosofi Minangkabau yang menjunjung tinggi semangat gotong royong dan saling membantu antar sesama.
Puncak kegiatan ditandai dengan penyerahan Piagam Rekor MURI kepada Polda Sumbar atas keberhasilan memasak satu ton rendang secara serentak dan kolektif di satu tempat. Sebuah pencapaian yang tidak hanya prestisius, tapi juga penuh muatan budaya dan kebanggaan daerah.
Selain mengapresiasi aksi marandang massal tersebut, Ketua LKAAM Sumbar juga menyampaikan penghargaan terhadap berbagai kegiatan positif yang telah dilaksanakan oleh Polda Sumbar, termasuk kegiatan bakti sosial, edukasi hukum di tengah masyarakat, dukungan terhadap pelajar dan pelestarian nilai-nilai adat di tingkat kampung dan nagari.
“Saya melihat pola pendekatan Pak Kapolda sangat humanis dan kultural. Beliau tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga membangun jembatan emosional antara negara dan masyarakat. Ini Polri yang visioner,” ujar Dt. Nan Sati.
H. Fauzi Bahar berharap kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti pada momen peringatan Hari Bhayangkara, tetapi bisa diinstitusionalisasikan sebagai agenda tahunan budaya, baik oleh kepolisian maupun pemda, guna memperkuat semangat kebudayaan dan kebangsaan di tengah masyarakat.
“Ini bukan hanya tentang rekor, ini tentang identitas kita sebagai orang Minang dan bangsa Indonesia. Ketika budaya diangkat bersama, semangat nasionalisme ikut menguat. Bravo Polda Sumbar!” pungkasnya.
Tim