Koordinator BEM SB Rifaldi Kecam Keras Aksi Intoleransi di Padang: Desak Pemprov dan Aparat Hukum Bertindak Tegas

PADANG | Aksi intoleransi yang terjadi di Kota Padang, Sumatra Barat, Senin (28/7/2025), menuai kecaman luas dari berbagai kalangan. Salah satu suara tegas datang dari Koordinator Pusat Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumatera Barat (BEM SB), Rifaldi, yang menyesalkan insiden tersebut dan meminta aparat serta pemerintah daerah tidak tinggal diam.

Menurut Rifaldi, tindakan intoleran tersebut bukan hanya mencederai rasa aman masyarakat, tetapi juga melukai nilai-nilai luhur yang selama ini menjadi jati diri masyarakat Minangkabau, yakni kearifan lokal yang menjunjung tinggi adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah—yang salah satunya adalah semangat saling menghormati dan hidup rukun dalam perbedaan.

“Kami dari Aliansi BEM SB mengecam keras tindakan intoleransi yang terjadi di Padang. Tindakan ini sangat memalukan dan bertentangan dengan semangat kebangsaan serta nilai-nilai kultural masyarakat Sumatera Barat yang dikenal menjunjung tinggi toleransi,” tegas Rifaldi dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi pada Senin malam.

Lebih lanjut, Rifaldi menyebut bahwa kejadian ini harus menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Ia meminta Gubernur Sumbar dan aparat penegak hukum, termasuk kepolisian, agar segera menyelidiki dan menindak tegas pihak-pihak yang diduga menjadi provokator dalam peristiwa tersebut.

“Negara tidak boleh kalah oleh kelompok intoleran. Kami mendesak Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas dan memberikan rasa keadilan kepada masyarakat yang terdampak,” ujarnya.

Rifaldi juga mengingatkan bahwa tindakan intoleransi dapat memicu perpecahan dan konflik horizontal yang lebih besar jika dibiarkan. Ia meminta semua pihak untuk menahan diri dan menjaga kondusivitas sosial.

“Kita tidak ingin Sumatera Barat tercoreng oleh tindakan sekelompok orang yang mengedepankan kebencian dan prasangka. Pemerintah harus hadir melindungi setiap warga tanpa diskriminasi atas dasar suku, agama, ras, maupun pandangan,” tambahnya.

Sebagai representasi suara mahasiswa, Aliansi BEM SB juga menyatakan siap berdialog dan membantu membuka ruang komunikasi antar elemen masyarakat guna merawat kembali semangat kebersamaan dan toleransi.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Pemerintah Provinsi Sumbar maupun aparat kepolisian terkait perkembangan penanganan insiden intoleransi yang dimaksud.

Tim

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed