Melestarikan Tradisi Masakan Kuah Beulangong masakan ciri khas Aceh Oleh Yonif 115/ML

Aceh Selatan – Dalam upaya melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan mempererat hubungan dengan masyarakat, Yonif 115/Macan Leuser menggelar kegiatan memasak Kuah Beulangong bersama warga, Kamis (26/06/2025).

Kegiatan yang dilaksanakan secara gotong royong ini bukan sekadar acara memasak, tetapi juga merupakan bagian dari tradisi masyarakat Aceh yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Kuah Beulangong, sejenis gulai daging sapi atau kambing yang dimasak dalam belanga besar, diyakini telah ada sejak abad ke-19 atau bahkan lebih lama. Sajian ini biasa dihidangkan dalam acara-acara besar dan keagamaan, dengan proses memasak yang unik—mengaduk berlawanan arah jarum jam, mirip dengan gerakan tawaf—yang mengandung makna spiritual dan simbol kebersamaan.

Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) 115/Macan Leuser, Letkol Inf Abdul Hadi, S.Sos., menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai bentuk kebersamaan, tetapi juga merupakan bagian dari pelestarian tradisi yang menjadi identitas budaya Aceh.

“Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya berbagi makanan, tetapi juga semangat persaudaraan, kebersamaan, dan warisan budaya yang patut dilestarikan,” ujarnya.

Kegiatan berlangsung dalam suasana meriah dan penuh keakraban. Prajurit bersama masyarakat bahu membahu mulai dari proses memasak hingga menikmati hidangan bersama di bawah tenda sederhana yang mencerminkan kesederhanaan dan kekompakan.

Tradisi ini diharapkan dapat terus dilestarikan sebagai bentuk identitas budaya lokal serta simbol kemanunggalan TNI dan rakyat.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed