Ngopi Kamtibmas: Merajut Keamanan Bersama, Mencegah Tawuran dan Bahaya Sosial di Kramatjati

Jakarta — Malam yang sejuk di kawasan Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, terasa berbeda pada Kamis, 14 Agustus 2025. Sekitar 50 warga berkumpul di kediaman Ketua RT 002/05, Bapak Bunari, dalam sebuah kegiatan dialog bersama Kapolsek Kramatjati, AKP P. H. Siahaan, S.H., M.H., dan jajaran kepolisian sektor Kramatjati.

Kegiatan yang dikemas dalam suasana santai bertajuk *Ngopi Kamtibmas* ini menjadi ruang komunikasi yang hangat antara warga dan aparat. Tidak hanya membahas isu-isu keamanan lingkungan, pertemuan ini juga menjadi forum terbuka untuk menyampaikan keresahan yang belakangan mulai terasa, seperti tawuran antar remaja, penyalahgunaan narkoba, judi online, hingga tindak kejahatan jalanan yang meresahkan warga.

Kapolsek Kramatjati menyampaikan bahwa kehadirannya bukan semata menjalankan tugas sebagai pimpinan kepolisian sektor, tetapi juga sebagai bagian dari warga baru yang ingin merasakan langsung denyut kehidupan masyarakat dan mendengar dengan jujur setiap aspirasi yang ada.

“Saya hadir di sini sebagai bagian dari warga. Kita semua tentu ingin lingkungan kita aman, anak-anak kita terhindar dari narkoba, dari ajakan tawuran, dan dari pengaruh buruk media sosial. Ini bukan tugas polisi semata, tapi tanggung jawab kita semua. Mari kita jadi polisi untuk rumah dan lingkungan kita sendiri,” ujarnya disambut tepuk tangan warga.

Dalam diskusi yang berlangsung hangat, sejumlah warga menyampaikan keprihatinan mereka, termasuk adanya anak-anak dari luar wilayah yang dicurigai menggunakan narkoba di sekitar lingkungan, serta keprihatinan atas maraknya konten negatif yang dapat diakses anak-anak melalui gawai.

Kapolsek menjelaskan bahwa saat ini peredaran narkoba jenis sintetis semakin licin. Barang biasanya tidak dibawa langsung oleh pelaku, tetapi diletakkan di tempat tertentu seperti pot bunga, tiang listrik, atau bahkan bungkus rokok, lalu diambil oleh pembeli.

Hal ini menjadi tantangan hukum tersendiri karena pelaku kerap tidak tertangkap basah dengan barang bukti.

Ia juga mengingatkan bahwa tawuran di kalangan remaja kini banyak terjadi akibat pengaruh media sosial. Janjian tawuran, unjuk kekuatan, hingga penyebaran video kekerasan menjadi pemicu berantai yang berbahaya jika tidak segera dicegah. Dalam konteks ini, peran orang tua dan masyarakat sekitar sangat penting untuk mengawasi pergaulan anak-anak serta membatasi penggunaan HP yang tidak terkontrol.

Ngopi Kamtibmas tidak hanya menjadi forum keluhan, tapi juga ruang penyampaian solusi bersama. Warga sepakat untuk kembali menggiatkan ronda malam, memanfaatkan sistem “striker” atau pendataan tamu yang masuk ke lingkungan, serta mengoptimalkan koordinasi antara RT, RW, dan Bhabinkamtibmas.

Kapolsek juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan. Ia mengajak warga untuk tidak ragu melaporkan segala bentuk aktivitas yang mencurigakan, mulai dari indikasi tawuran, transaksi narkoba, hingga judi online.

Laporan dapat langsung disampaikan melalui Call Center 110 atau ke nomor pribadi Kapolsek 081351646000.

Ia menutup pertemuan dengan sebuah pesan kuat yang menggugah kesadaran bersama.

“Keamanan bukan hanya milik polisi. Ini milik kita semua. Ketika satu orang peduli, lingkungan akan merasa aman. Tapi ketika semua orang peduli, lingkungan akan menjadi kuat. Mari rawat anak-anak kita, jaga masa depan mereka dari hal-hal yang bisa menghancurkan,” tuturnya.

Suasana malam itu tidak hanya menghangat karena kopi yang disajikan, tapi juga karena kehadiran harapan baru: harapan akan lingkungan yang lebih aman, lebih peduli, dan lebih bersatu dalam menghadapi tantangan kamtibmas ke depan.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed