NKRINEWS45. COM |
Bali – Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Fast Respon (PW-FRN), Agus Flores, menyampaikan pandangannya terkait sistem peradilan di Indonesia. Menurutnya, praktik penghukuman yang berlebihan justru menjadi beban moral dan spiritual bagi para penegak hukum.
“Kenapa banyak oknum hakim, jaksa, dan polisi mengalami berbagai musibah? Bisa jadi karena mereka mengambil hak Tuhan untuk menghukum umat-Nya,” ujar Agus Flores dalam pernyataan terlulisnya, Minggu (16/2/2025).
Ia menilai bahwa hukuman maksimal bagi seorang terdakwa sebaiknya tidak lebih dari tiga bulan. Menurutnya, manusia tidak seharusnya menghakimi sesama secara berlebihan, karena itu merupakan hak Tuhan.
“Tugas manusia adalah membina sesama, bukan mengadili. Kalau hukumannya terlalu lama, maka dosa yang ditanggung oleh yang menghukum akan terus berjalan selama terhukum masih dipenjara,” lanjutnya.
Selain itu, Agus Flores menyoroti efektivitas sistem pemidanaan yang ada saat ini. Menurutnya, hukuman penjara yang panjang tidak selalu membawa efek jera, melainkan justru membebani negara.
“Orang yang dipenjara lama, saat keluar tetap biasa saja. Sementara di dalam penjara, mereka hanya bertapa, makan gratis, dan anggaran pemerintah habis untuk mereka,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengkritik kebanggaan yang dirasakan oleh oknum aparat ketika menjatuhkan hukuman berat. Baginya, kebanggaan semacam itu justru bisa menjadi jalan menuju neraka.
“Manusia punya ego. Kalau dia menghukum orang dalam waktu lama, dia merasa bangga. Padahal, kebanggaan itu bisa menjadi neraka baginya karena harus memikul dosa yang dihukumnya,” jelas Agus Flores.
Ia pun mempertanyakan apakah menghukum manusia secara berat bisa menjadi jalan menuju surga.
“Belum tentu. Bisa jadi justru mendapatkan kunci neraka,” pungkasnya.(tim-frn)
Red-Spyd