Jakarta – Suasana berbeda terlihat di PAUD Bina Tunas Jaya, Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (22/7/2025). Seorang polisi berseragam rapi duduk bersila di antara puluhan anak-anak kecil.
Di tangan mereka, terbuka lembaran Iqro’. Suara pelan dan penuh semangat terdengar dari ruang belajar sederhana itu—suara anak-anak pasar yang sedang belajar mengaji, dipandu langsung oleh seorang perwira kepolisian.
Adalah IPDA H. Abdul Basit, SH, Kapolsubsektor Pasar Induk, yang memprakarsai kegiatan mengajar mengaji ini.
Dengan menggandeng Kepala PAUD Bina Tunas Jaya, Ibu Feda Sofiana, serta guru-guru pengajar lainnya, ia rutin mengajar anak-anak pedagang dan warga sekitar pasar membaca Iqro’, Al-Qur’an, serta mengenalkan tajwid dasar.
Kegiatan ini digelar setiap hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 hingga 10.00 WIB dan diberikan secara gratis.
Anak-anak yang ikut dalam program ini berusia antara 4 hingga 6 tahun. Meski berasal dari lingkungan pasar yang padat aktivitas, semangat belajar mereka tak kalah dari anak-anak sekolah lainnya.
Mereka datang dengan wajah ceria, menyambut kehadiran polisi bukan dengan takut, tapi dengan senyum dan antusiasme.
Kapolsek Kramat Jati, KOMPOL Rusit Malaka, SH., MH., memberikan apresiasi penuh terhadap kegiatan ini. Ia menyebut, inilah bentuk nyata bahwa polisi hadir bukan hanya untuk menegakkan hukum, tapi juga untuk membangun dan merawat hubungan yang humanis dengan masyarakat sejak dini.
“Kegiatan ini sangat mulia dan membanggakan. Ini adalah wujud dari semangat Polri sebagai pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat, terutama anak-anak. Kami ingin anak-anak mencintai Al-Qur’an, mencintai ilmu, dan juga mencintai Polri,” ujar Kapolsek.
Menurut Kapolsek, kehadiran polisi di tengah-tengah anak-anak melalui kegiatan mengaji adalah bagian dari strategi membangun kedekatan emosional antara kepolisian dan masyarakat. Polisi bukan hanya hadir saat terjadi pelanggaran, tapi juga saat menanamkan nilai moral dan agama kepada generasi penerus bangsa.
“Anak-anak adalah cermin masa depan. Jika sejak dini mereka merasa dekat dan nyaman dengan polisi, maka akan tumbuh rasa percaya dan cinta terhadap institusi ini. Inilah bagian dari pendekatan preventif dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” tambahnya.
Tak hanya masyarakat, para orang tua pun menyambut baik kegiatan ini. Mereka merasa terbantu karena anak-anak mendapatkan pendidikan agama secara gratis dan dibimbing langsung oleh figur yang mereka hormati.
Kapolsek juga mengimbau kepada seluruh warga Pasar Induk untuk menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak ragu melapor jika menemukan potensi gangguan kamtibmas, serta saling menjaga dan peduli terhadap anak-anak yang tumbuh di lingkungan pasar.
“Mari kita wujudkan Pasar Induk sebagai kawasan yang tidak hanya ramai oleh jual-beli, tetapi juga hangat oleh kepedulian, aman oleh kedisiplinan, dan nyaman oleh kebersamaan. Jika ada gangguan keamanan, segera laporkan ke Polsubsektor Pasar Induk,” pungkas Kapolsek Rusit Malaka.
Kegiatan mengaji ini menjadi bukti bahwa di balik kesibukan pasar yang padat, masih ada ruang untuk berbagi ilmu, kasih sayang, dan harapan. Polisi dan masyarakat bukan dua kutub yang berbeda, tetapi mitra sejati dalam membangun lingkungan yang aman, damai, dan bermartabat.