Proyek Pembuatan dan Pemasangan Pagar Besi Surau Nurul Jamaah Menuai Sorotan, Dapat tanggapan keras dari Tomas setempat

PADANG PARIAMAN | Proyek pembuatan dan pemasangan pagar besi di Surau Nurul Jamaah, Nagari Singguliang, Kecamatan Lubuak Alung, Kabupaten Padang Pariaman, yang dikerjakan oleh CV Ririn Arita dengan anggaran sebesar Rp 190.000.000, kini menjadi sorotan tajam. Dugaan adanya ketidaksesuaian dengan standar kualitas pekerjaan semakin mencuat setelah ditemukannya berbagai kejanggalan pada hasil proyek tersebut.

Tim media yang melakukan pantauan di lokasi mendapati bahwa pagar besi yang baru selesai dipasang tersebut tampak bermasalah. Sambungan besi terlihat tidak simetris, dan sejumlah bagian pagar mengalami kerusakan, bahkan ada yang terlepas. Kerusakan ini diduga akibat pengelasan yang tidak profesional dan terkesan dikerjakan secara asal-asalan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat mengenai ketahanan dan keamanan pagar tersebut, terutama mengingat fungsinya sebagai pembatas di tempat ibadah.

Anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman dari Fraksi Golkar, Syahrul Dt Lung, yang juga merupakan tokoh masyarakat dari Dapil 2, memberikan tanggapan keras terkait proyek tersebut. Menurutnya, kualitas pekerjaan yang rendah tersebut sangat disayangkan, mengingat proyek ini berhubungan dengan fasilitas ibadah dan dilakukan menjelang bulan puasa.

“Ini sangat disayangkan, pekerjaan yang tidak profesional untuk tempat ibadah. Kita harus memastikan bahwa proyek-proyek seperti ini dikerjakan dengan baik dan sesuai standar. Saya mendukung penuh agar pihak media terus mengawal dan mendorong agar hal ini direkomendasikan kepada BPK RI untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tegas Syahrul Dt Lung.

Syahrul juga menekankan pentingnya transparansi dan pengawasan yang lebih ketat terhadap proyek-proyek yang menggunakan anggaran negara. Ia meminta agar pihak terkait segera melakukan penyelidikan dan mengusut tuntas dugaan ketidaksesuaian kualitas pada proyek tersebut. “Kejar itu dan rekomendasikan ke BPK RI, mumpung BPK RI masih ada di Kabupaten Padang Pariaman untuk pemeriksaan,” tambahnya.

Kondisi ini semakin memperburuk citra pelaksanaan proyek di Kabupaten Padang Pariaman, di mana banyak warga yang merasa kecewa dan khawatir terhadap kualitas pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan dana negara. Masyarakat berharap agar ada tindakan tegas terhadap kontraktor yang tidak bertanggung jawab dan agar pengawasan terhadap proyek-proyek publik dapat lebih ditingkatkan di masa depan.

Warga setempat pun berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk menindaklanjuti masalah ini, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, dan agar kualitas proyek yang dibiayai dengan anggaran negara benar-benar memenuhi standar yang layak.

Zakirman

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed