Jakarta — Suasana dini hari di wilayah Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan Matraman, terasa berbeda. Bukan karena adanya kegaduhan, tetapi karena kehadiran aparat bersama warga yang berkeliling kampung demi satu tujuan: mencegah potensi konflik remaja dan menjaga ketenangan lingkungan.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Kayu Manis, AIPTU Iwan Fajar, terlihat menyapa para remaja yang masih berkumpul larut malam.
Ia tidak datang dengan pendekatan represif, melainkan dialog terbuka yang menumbuhkan kesadaran. Remaja diajak untuk kembali ke rumah, dijelaskan risiko tawuran dan dampaknya terhadap masa depan mereka.
Bersama unsur tiga pilar, pengurus RW, LMK, FKDM, dan Karang Taruna, patroli ini menjadi momen kebersamaan yang menguatkan sinergi antara masyarakat dan aparat.
Upaya ini sekaligus menumbuhkan rasa memiliki terhadap lingkungan yang aman dan sehat, bebas dari kekerasan serta kejahatan jalanan.
Kapolsek Matraman, AKP Suripno, memberikan tanggapan terkait kegiatan tersebut. Ia menyatakan bahwa kehadiran polisi harus membangun kepercayaan, bukan ketakutan.
“Remaja bukan musuh. Mereka adalah masa depan kita yang harus kita jaga bersama. Ketika lingkungan peduli dan hadir untuk mereka, potensi kenakalan bisa dicegah. Kami sangat mengapresiasi keterlibatan masyarakat dalam menjaga ketertiban,” ujar AKP Suripno.
Beliau juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap kejahatan yang sering terjadi di lingkungan permukiman, seperti curanmor, pencurian dengan pemberatan, dan kekerasan di jalan.
Partisipasi warga melalui ronda malam, komunikasi antarwarga, serta keterbukaan dalam melaporkan situasi mencurigakan adalah bagian dari sistem keamanan yang efektif.
Polsek Matraman juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak membiarkan anak-anak berkeliaran hingga larut malam, terutama di tempat-tempat rawan konflik.
Jika ditemukan potensi gangguan kamtibmas, warga diminta segera berkoordinasi dengan pengurus RT/RW, tokoh masyarakat, atau menghubungi langsung Bhabinkamtibmas maupun Call Center Polsek Matraman di nomor 0811-910-110.
Patroli malam ini menjadi bukti bahwa keamanan bukan hanya tugas polisi, melainkan buah dari solidaritas warga. Saat remaja merasa didengar dan dibimbing, lingkungan pun akan tumbuh lebih damai.
Polisi hadir tidak hanya sebagai penjaga, tetapi sebagai mitra dalam membangun masa depan yang lebih baik.
