RSUD Padang Pariaman dan Jurnalis Sepakat Tingkatkan Komunikasi Dua Arah

Parik Malintang | Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Pariaman kembali menegaskan komitmennya untuk menjalin hubungan harmonis dengan insan pers. Pernyataan ini mengemuka dalam forum resmi yang digelar di ruang Dinas Kominfo Padang Pariaman, Selasa (2/9), sebagai tindak lanjut atas insiden dugaan persekusi yang sempat menimpa seorang jurnalis beberapa waktu lalu.
Direktur RSUD Padang Pariaman, dr. Syafrinawati, MARS, menegaskan bahwa pihaknya sangat menyadari peran penting jurnalis dalam mendukung keterbukaan informasi publik. Menurutnya, media massa bukan sekadar penyampai berita, tetapi juga mitra strategis dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan.
“Pers adalah mitra kami. RSUD Padang Pariaman berkomitmen memperbaiki komunikasi, memperkuat pelayanan, serta membangun sinergi yang lebih baik dengan media. Dengan kerja sama yang harmonis, masyarakat bisa mendapatkan informasi kesehatan yang cepat, akurat, dan terpercaya,” ujar Syafrinawati.

Mediasi yang Humanis

Forum mediasi yang diprakarsai Kadis Kominfo Padang Pariaman, Zahirman, itu berlangsung dengan nuansa penuh keterbukaan. Turut hadir Kabid IKP Heri Sugiarto, sejumlah pejabat RSUD termasuk dr. Engga, SPoK, dan tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS).

Di sisi lain, insan pers diwakili Koordinator Aliansi Wartawan Piaman (AWP), Ikhlas Darma Murya (IDM), serta Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Padang Pariaman, Ikhlas Bakrie. Keduanya menilai forum ini sebagai langkah maju dalam memperbaiki hubungan dan membangun komitmen baru antara rumah sakit dengan kalangan jurnalis.

Suasana mediasi digambarkan hangat dan penuh rasa saling menghargai. Alih-alih memperuncing masalah, pertemuan ini justru menjadi ruang refleksi bersama.

Jurnalis Bekerja Sesuai UU

Dalam kesempatan itu, Koordinator AWP, Ikhlas Darma Murya, menegaskan bahwa insan pers selalu bekerja sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dan menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik.
“Jurnalis tidak boleh dihalangi dalam menjalankan tugas, karena undang-undang menjamin kebebasan pers. Justru media hadir untuk mengawal agar pelayanan publik benar-benar berjalan dengan baik,” ucap IDM.

Menurutnya, kejadian beberapa waktu lalu harus dijadikan pelajaran berharga bagi semua pihak, khususnya dalam hal komunikasi publik. Ia mengingatkan, pers bukan musuh, melainkan rekan kerja yang tugasnya memberi kontrol sosial.

Pentingnya Komunikasi Dua Arah

Senada dengan itu, Ketua PWI Padang Pariaman, Ikhlas Bakrie, menekankan perlunya komunikasi dua arah yang universal dan terbuka. Ia menyebutkan, pelayanan publik yang baik tidak hanya diukur dari fasilitas kesehatan, tetapi juga dari keterbukaan informasi kepada masyarakat.

“Dengan komunikasi dua arah, maka sinergi antara RSUD dan pers akan semakin nyata manfaatnya. Media siap mendukung program-program kesehatan sepanjang itu untuk kepentingan publik,” ujarnya, menutup pernyataan dengan senyuman khas yang membuat suasana lebih cair.
Komitmen Pemda: Sinergi untuk Kebaikan Publik.

Sebagai fasilitator mediasi, Kadis Kominfo Padang Pariaman, Zahirman, menegaskan bahwa pemerintah daerah berkepentingan untuk menjaga hubungan baik antara rumah sakit dengan jurnalis. Menurutnya, kedua pihak memiliki peran penting yang saling melengkapi.

“Rumah sakit adalah pelayan kesehatan, sementara pers adalah pelayan informasi. Jika keduanya bersinergi, maka masyarakat akan mendapatkan manfaat ganda: layanan kesehatan yang prima dan informasi yang transparan,” ujar Zahirman.

Ia berharap pertemuan tersebut menjadi momentum lahirnya kesepahaman baru, sehingga kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. Pemerintah daerah, katanya, akan selalu mendorong agar komunikasi publik berjalan sehat, profesional, dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat luas.

Babak Baru Sinergitas RSUD–Jurnalis
Pertemuan ini dipandang sebagai momentum penting untuk memulai babak baru sinergi antara RSUD Padang Pariaman dengan insan pers.

Manajemen rumah sakit menegaskan, kritik yang membangun akan selalu diterima sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan.

RSUD Padang Pariaman juga menyatakan siap membuka ruang dialog lebih luas, menerima masukan, serta menjadikan media sebagai mitra utama dalam mengedukasi masyarakat.

Sinergitas ini diyakini akan mempercepat terwujudnya pelayanan kesehatan yang transparan, humanis, dan berkualitas.

Pada akhirnya, semua pihak sepakat bahwa kejadian yang sempat mencoreng hubungan rumah sakit dan jurnalis harus ditutup dengan semangat kebersamaan. Sebab, baik tenaga kesehatan maupun insan pers sama-sama memiliki misi luhur: melayani dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

Wyndoee

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed