Bupati JKA: Lulusan Pesantren Adalah Pilar Moral dan Kemandirian Bangsa

PADANG PARIAMAN | Bupati Padang Pariaman, Jon Kenedy Azis (JKA), menghadiri langsung prosesi wisuda dan pengukuhan gelar Tuangku dan Ustazah di Pondok Pesantren Nurul Yaqin, Ambuang Kapua, Kecamatan VII Koto, Jumat (1/8/2025). Momen sakral ini menjadi bukti nyata kontribusi pesantren dalam membentuk generasi muda islami yang tangguh, berakhlak mulia, dan siap membangun peradaban.

Dalam acara yang berlangsung khidmat dan penuh haru, puluhan santri dan santriwati dikukuhkan sebagai Tuangku dan Ustazah setelah menempuh proses pendidikan keagamaan yang panjang dan mendalam. Hadir pula dalam kegiatan tersebut sejumlah pejabat daerah, di antaranya Kepala Kantor Kemenag Padang Pariaman, camat, wali nagari se-Kecamatan VII Koto, serta para tokoh masyarakat dan orang tua santri.

Dalam sambutannya, Bupati JKA menegaskan pentingnya eksistensi pondok pesantren sebagai benteng moral di tengah arus globalisasi yang rawan merusak nilai-nilai luhur bangsa.

“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pimpinan dan pengurus Pondok Pesantren Nurul Yaqin yang telah membina dan membimbing santri hingga layak menyandang gelar Tuangku dan Ustazah. Ini bukan sekadar gelar, tapi tanggung jawab besar untuk membawa cahaya Islam ke tengah masyarakat,” tegas JKA.

Lebih lanjut, Bupati menekankan bahwa pendidikan pesantren adalah jawaban atas tantangan zaman. Di tengah kekhawatiran terhadap dekadensi moral, pesantren hadir sebagai pilar ketahanan sosial yang mencetak pribadi yang berakhlak dan mandiri.

“Mereka yang diwisuda hari ini bukan hanya siap bekerja, tapi juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan. Banyak lulusan pesantren menjadi imam, guru, pendidik, dan pemimpin spiritual yang sangat dibutuhkan masyarakat,” jelasnya.

JKA juga mengapresiasi para orang tua santri yang telah memilih jalur pendidikan pesantren bagi anak-anak mereka. Menurutnya, keputusan itu adalah investasi terbaik untuk masa depan dunia dan akhirat.

“Kepada orang tua, Anda adalah orang-orang yang beruntung. Anak Anda kini menyandang gelar Tuangku dan Ustazah, bukan hanya bergelar, tetapi mereka juga pembawa rahmat dan cahaya dalam kehidupan umat,” tambahnya.

Sebagai penutup, Bupati JKA mengajak para lulusan untuk terus belajar, berkontribusi di tengah masyarakat, dan menjadi pelopor kebangkitan generasi emas 2045.

“Kita berharap, para lulusan hari ini akan terus mengembangkan ilmu, mengamalkannya, dan menjadi penggerak kemajuan umat. Di tangan para Tuangku dan Ustazah, cahaya Islam akan terus bersinar menuju kejayaan bangsa,” tutupnya.

Acara ditutup dengan doa bersama dan tangis haru dari para wali santri yang bangga menyaksikan anak-anak mereka diwisuda. Semangat kebersamaan, nilai-nilai keagamaan, dan tekad untuk terus menjaga marwah pesantren terasa begitu kuat dalam setiap rangkaian acara.

(Kominfo)

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *