Jakarta. Inspektur Kostrad (Ir Kostrad) Mayjen TNI Choirul Anam, S.E., M.M bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada upacara 17-an bulan Juli 2024 bertempat di lapangan upacara Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat. Rabu (17/7/2024).
Upacara 17-an ini diawali dengan menaikan bendera merah putih, pembacaan Pancasila oleh Inspektur upacara diikuti oleh seluruh peserta upacara, pembacaan pembukaan UUD 1945, pengucapan Sapta Marga dan pembacaan Panca Prasetia Korpri. Kegiatan upacara yang rutin dilaksanakan tanggal 17 tiap bulan tersebut diikuti oleh Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Makostrad.
Pada kesempatan ini, Irkostrad membacakan amanat tertulis Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si. dimana beliau mengatakan jika Kondisi geopolitik global dan regional belum menunjukkan tanda-tanda perubahan yang signifikan pada awal semester ke-2 tahun 2024 ini. Beberapa isu menonjol seperti perang Israel dengan Palestina Hamas, perang Rusia
dengan Ukraina, klaim China Ten-Dash-Line di Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur, yang diimbangi dengan kehadiran militer AS di kawasan Asia Pasifik, hubungan Korea Selatan dan Korea Utara yang memanas pasca peristiwa saling kirim balon udara, dan lain sebagainya, secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan dampak pada negara kita berupa potensi ancaman keamanan nasional.
“Oleh sebab itu, Saya berharap TNI sebagai garda terdepan dan benteng terakhir bangsa Indonesia, senantiasa waspada dan dapat bersikap adaptif terhadap segala perkembangan lingkungan strategis demi keutuhan NKRI,” kata Panglima TNI.
Pada lingkup nasional, perkembangan ancaman juga semakin dinamis yang ditandai dengan ancaman Siber pada Pusat Data Nasional baru-baru ini. Hal ini tentunya juga akan berdampak terhadap kerentanan pada infrastruktur digital milik TNI, apabila tidak dimitigasi dengan baik.
“Saya mengharapkan, dengan adanya peristiwa serangan dan ancaman Siber belakangan ini, hendaknya menjadi pemicu kita bersama untuk mengevaluasi bahwa tantangan global semakin dekat dalam kehidupan masyarakat saat ini ,” tambah Panglima TNI.
“Upaya meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam bidang siber, TNI akan menyiapkan satuan siber untuk mengantisipasi kebocoran data. Anggota satuan tersebut akan direkrut dan dididik secara khusus dalam bidang IT di dalam dan luar negeri, untuk selanjutnya memperkuat satuan siber TNI. Selain itu, secara teknis Saya perintahkan setiap Satker untuk melakukan back up data apapun dan mengupdate secara berkala pada software terkait penyimpanan data. Bila hal-hal tadi dilakukan dengan baik, maka saya yakin kita akan dapat mengurangi dampak yang timbul dari serangan dan ancaman siber,” jelas Panglima TNI.
Selain itu, panglima TNI juga membahas maraknya judi online sampai dengan saat ini yang
melibatkan beberapa oknum Prajurit di lingkungan TNI, maka hal ini saya nilai merupakan ancaman nyata dan serius yang harus disikapi dengan cermat. Keterlibatan oknum Prajurit dan PNS TNI maupun keluarganya dalam judi online, tentunya sangat berbahaya bagi pelaksanaan tugas pokok TNI, maupun bagi kehidupan personel yang bersangkutan.
“Aktivitas ini tidak hanya mengganggu konsentrasi dan fokus dalam menjalankan tugasnya, tetapi juga berpotensi merusak moral dan integritas. Dampak negatifnya tentunya dapat meluas hingga ke dalam keluarga, menciptakan masalah keuangan dan konflik keluarga, yang bisa mengganggu stabilitas kehidupan rumah tangga,” Ujar Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si.
“Oleh karena itu, Saya perintahkan agar keluarga besar TNI tidak ada lagi yang terlibat dalam judi online dalam bentuk apapun. Setiap personel yang terlibat judi online tentunya akan diproses dan dikenakan sanksi tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di lingkungan TNI.” Tegas Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si.
Diakhir amanatnya, Panglima TNI berpesan jika kita masih mempunyai tantangan untuk mengawal dan menyukseskan Pilkada Serentak. Sesuai amanat Undang-Undang, TNI memiliki
kewajiban untuk menjaga stabilitas nasional, sehingga kita harus memastikan agar agenda politik nasional ini dapat berjalan dengan aman dan damai.
“Oleh karena itu, saya perintahkan kepada seluruh prajurit dan PNS TNI untuk senantiasa berpegang teguh pada pedoman Netralitas TNI yang telah ditentukan dan mengoptimalkan sinergitas TNI-Polri, beserta seluruh komponen bangsa lainnya,” pungkas Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si. (Penkostrad).
Autentikasi
Kapen Kostrad, Kolonel Inf Hendhi Yustian Danang Suta, S.I.P.