Semarak Kirab Budaya dan Syawalan Boja Kendal: Tradisi Terajut, Wisata Religi Menguat di Tengah Hujan

NKRINEWS45. COM |
BOJA, KENDAL – Semangat melestarikan tradisi dan mempererat tali silaturahmi begitu terasa di Desa Boja, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, pada Minggu (06 April 2025). Meskipun hujan deras mengguyur sejak awal, antusiasme masyarakat tak surut dalam mengikuti Kirab Budaya Merti Desa Boja dan perayaan Syawalan 1446 Hijriah yang sukses digelar oleh Pemerintah Desa Boja.

Kemeriahan acara terlihat jelas dari panjangnya barisan peserta kirab yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari pelajar, perwakilan instansi pemerintahan, perangkat desa, hingga warga umum. Pawai budaya yang dimulai pukul 12:30 WIB ini mengambil rute yang memiliki nilai sejarah dan budaya bagi masyarakat Boja. Rombongan kirab bergerak dari Res Area Ngadibolo, menyusuri Jalan Pahlawan, melintasi ramainya Pasar Boja, menuju Ruang Terbuka Hijau (RTH) Boja, kemudian melanjutkan perjalanan melalui Jalan Pemuda, dan berakhir di kompleks makam Nyai Pandansari, tokoh sentral penyebar agama Islam di Boja yang juga dikenal sebagai Nyai Dapu.Minggu (06/04/2025).

Sebagai penghormatan atas jasa dan perjuangan Nyai Dapu, kirab budaya ini secara khusus menampilkan sosok beliau yang diperankan dengan khidmat oleh seorang warga desa. Selain itu, para penari dari Sanggar Nyai Pandansari Boja memukau penonton dengan persembahan tarian yang mengisahkan perjalanan hidup dan dakwah sang tokoh agama.

Setibanya di makam Nyai Dapu, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang khusyuk, dihadiri oleh sejumlah tamu undangan penting. Di antaranya tampak hadir Bupati Kendal Hj. Dyah Kartika Permanasari, S.E., M.M., Anggota DPRD Kabupaten Kendal H. Tri Purnomo S. Sos. (Fraksi PDIP) dan Mora Sandhy Purwandono, S.E., M.M., (Fraksi Golkar), Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kendal Achmad Ircham Chalid, S. STP., MH., jajaran Polsek Boja, Danramil Boja, Camat Boja, Camat Limbangan, Camat Singorojo, seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Boja, tokoh agama dan masyarakat, serta perwakilan dari Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam).

Bupati Kendal Hj. Dyah Kartika Permanasari dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya Kirab Budaya Merti Desa dan Syawalan di Boja. Beliau menekankan pentingnya melestarikan tradisi yang telah berlangsung puluhan tahun ini sebagai bentuk penghargaan kepada leluhur dan warisan berharga bagi generasi penerus.

“Tradisi syawalan dan merti desa di Kecamatan Boja ini termasuk yang paling meriah. Ini adalah bentuk penghargaan kita kepada para leluhur dan harus terus dijaga agar generasi penerus dapat terus melestarikan kearifan lokal Boja. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah silaturahmi antar masyarakat Boja, mempererat kebersamaan, dan memperkuat hubungan sosial,” tutur Bupati Dyah Kartika.

Lebih lanjut, Bupati Kendal menjelaskan bahwa Merti Desa Boja merupakan wujud syukur masyarakat atas segala nikmat yang diterima. Tema “Merajut Tradisi Mewujudkan Wisata Religi Nyai Pandansari” dinilai sangat relevan dengan potensi sejarah dan budaya yang dimiliki Desa Boja.

Kepala Desa Boja, H. Rofiq Anwar, menjelaskan bahwa rangkaian acara Merti Desa dan Syawalan telah dimulai sejak seminggu setelah Idulfitri dengan acara tasyakuran. Selain kirab budaya Nyai Pandansari, berbagai kegiatan menarik lainnya juga turut memeriahkan, seperti pertunjukan wayang kulit, pentas seni kuda lumping, serta “Riuh Raya Boja” yang merupakan inisiatif dari para pemuda desa.

“Kegiatan ini kami laksanakan setiap tahun dengan harapan animo warga Boja dan sekitarnya akan terus meningkat dan semakin baik di tahun-tahun mendatang,” ujar Kades Rofiq Anwar.

Dalam kirab budaya tersebut, lanjut Kades Rofiq Anwar, juga dihadirkan lima gunungan hasil bumi sebagai simbol keberkahan bagi masyarakat Desa Boja yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. Gunungan tersebut menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi rebutan warga setelah acara kirab selesai.

“Untuk ‘Riuh Raya Boja’ ini merupakan gagasan dari pemuda Boja dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal, serta menampilkan potensi musik melalui penampilan band-band lokal Boja,” pungkasnya.

Suksesnya penyelenggaraan Kirab Budaya Merti Desa dan Syawalan tahun ini semakin mengukuhkan komitmen Desa Boja dalam melestarikan tradisi dan mengembangkan potensi wisata religi berbasis sejarah tokoh Nyai Pandansari. Antusiasme tinggi dari masyarakat, bahkan di tengah guyuran hujan, menjadi bukti kuatnya akar budaya dan semangat kebersamaan yang dimiliki Desa Boja.(Spyd).

Red-

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed