Nkrinews45.com Jakarta, Peristiwa dibakarnya seorang karyawan hotel berinisial Doni Damara (26 tahun) yang terjadi di hotel O yang beralamat Jalan Merdeka, Manokwari Barat, Manokwari, Papua Barat, Indonesia, yaitu salah satu hotel berbintang di Manokwari yang dilakukan di gudang hotel pada pukul 17.00 sore hari oleh pemilik hotel itu sendiri yang berinisial H (32 tahun), pada tanggal 5 Mei 2023 lalu, dan sampai hari ini belum tercium oleh aparat hukum. Hal ini disampaikan oleh bapak Izak Timisela selaku paman korban pada konferensi pers si Resto Dermaga Tangerang Kota pada Kamis, 21/03/2024.
Hadir dalam konferensi pers tersebut keluarga korban, Doni Damara Marga Matuankotta (Korban), Bapak Izak Timisela (Paman Korban), Enos Matuankotta (Bapak Korban) Yuliana Timisela (Ibu Korban), Alfrilia Matuankotta (Kakak Korban) dan beberapa kerabat keluarga korban juga ikut hadir.
Menurut Izak Timisela (Paman Korban), hal ini blom dilaporkan ke pihak kepolisian demi keselamatan keluarga korban yang sering mendapat intimidasi dari pelaku. Marasa nyawa keluarga terancam, keluarga memilih untuk melanjutkan pengobatan ke Jakarta. Sesuai juga rujukan dari Rumah Sakit di Manokwari bahwa alat operasi plastik yang blom ada di RS tersebut.
Motif dari kejadian ini diduga karena faktor cemburu dan kedekatan korban dengan istri pelaku, karena korban sering dipanggil oleh istri korban untuk bantu bantu kerjaan dirumahnya.
Dikatakan juga oleh Doni, bahwa pelaku memiliki wanita simpanan atau wanita selingkuhan, yang mungkin dengan kedekatan korban dengan istri pelaku, pelaku mungkin takut perselingkuhan mereka terbongkar.
Kronologis kejadian diceritakan oleh korban, bahwa, “Pada tanggal 5 Mei 2023 pukul 17.00 sore, saya (Doni) dipanggil bos ke gudang hotel yang masih berada di area hotel tersebut. Bos atau pemilik hotel tersebut mengatakan beberapa kesalahan yang saya lakukan. Diantaranya masalah saya mencium seorang karyawan wanita (Resepsionis), masalah pemakaian uang dan masalah hp hotel yang hilang. Saat itu bos langsung memukul saya dengan tangan kosong.
Kemudian bos memanggil salah satu karyawan gudang (Anjelo) untuk membeli bensin. Setelah bensin datang, bos menyuruh saya menunduk dan langsung menyiramkan bensin tersebut ke tubuh saya bagian belakang. Tapi saat dibakar api tidak menyala ditubuh saya. Karena bensin yang dibeli tersebut sudah dicampur air oleh karyawan gudang tersebut agar saya tidak terbakar,” jelas Doni.
Lebih jelas Doni mengatakan, “Kemudian bos menyuruh lagi karyawan lain untuk membeli bensin dan bensin kedua inilah menyebabkan baju dan tubuh saya terbakar hampir 75 persen. Saya berusaha meronta tapi baju yang terbakar sudah menempel di badan saya. Saat itu gudang dalam keadaan terkunci jadi saya tak bisa kabur,” Ucap Doni.
Pada malam kejadian itu korban juga dibawa kerumah sakit untuk diobati. Tapi pelaku mengganti identitas korban dengan nama lain agar keluarga korban tidak dapat menemukan korban.
Dijelaskan juga oleh keluarga korban, pada saat kerabat korban datang ke hotel untuk menanyakan keberadaan korban, pihak Hotel mengatakan bahwa Doni (korban) sedang pulang ke kampung.
Selang beberapa hari, seseorang mengabarkan bahwa Doni berada di Rumah Sakit, karena kena api Las, dimana Doni sedang mencoba coba alat Las yang ada di Hotel tersebut. Saat itulah keluarga korban menemukan Doni dan terkuak kejadian yang sebenarnya dialami oleh Doni. (Red)