Transformasi Lahan Tidur Menjadi Ladang Ketahanan Pangan: Komitmen Satbrimob Polda Sulteng untuk Negeri

Sigi Biromaru, Juli 2025 — Di bawah langit cerah Kabupaten Sigi, lahan seluas 16 hektare di lingkungan Mako Batalyon A Pelopor Satbrimob Polda Sulawesi Tengah kini menjelma menjadi simbol ketahanan pangan yang inspiratif. Melalui program Ketahanan Pangan Pemanfaatan Pekarangan Bergizi, transformasi besar ini menjadi bukti nyata dari semangat pengabdian yang kuat.

Program yang lahir dari visi Kapolda Sulteng, Irjen Pol Dr. Agus Nugroho, S.I.K., S.H., M.H., dan diwujudkan oleh jajaran Satbrimob Polda Sulteng di bawah pimpinan Dansatbrimob Kombes Pol Kurniawan Tandi Rongre, S.I.K., M.Si., ini telah mengubah lahan tidur menjadi ladang subur yang menghasilkan berbagai komoditas pertanian dan peternakan.

Salah satu andalan dari sektor pertanian adalah tanaman jagung yang dikelola intensif di lahan seluas 14 hektare. Melalui proses perawatan menggunakan pupuk NPK, urea, phonska, serta pestisida, lahan ini telah menghasilkan dua kali panen dengan total 7 ton jagung. Hasil panen dijual ke CV Belona Mandiri sebagai pakan ternak, sementara limbah batang dan sisa panen digunakan untuk mendukung peternakan sapi dan ayam petelur yang dikelola di lokasi yang sama.

Sementara itu, sektor hortikultura seperti tomat dan cabai turut memberikan kontribusi besar. Tomat telah dipanen enam kali bertahap sejak 28 Mei hingga 2 Juli 2025, menghasilkan total 4.926 kilogram tomat segar. Sedangkan cabai dipanen dua kali, masing-masing 15 kilogram pada 24 Juni dan 2 Juli 2025.

Program ini juga semakin kokoh berkat peran Bhayangkari Satbrimob Polda Sulteng yang mengelola program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) secara aktif dan terstruktur. Di atas lahan satu hektare, berdirilah greenhouse hidroponik yang dibangun oleh personel Brimob dan dikelola penuh dedikasi oleh Bhayangkari. Sayuran seperti pakcoy, sawi, selada, dan seledri ditanam dengan sistem hidroponik. Panen pertama pada 28 Mei 2025 telah menghasilkan ratusan batang sayuran hijau segar, termasuk 50 kilogram selada yang memperkuat ketahanan pangan lokal.

Peternakan pun tak kalah maju. Satbrimob kini memelihara 71 kambing, 9 domba, dan 20 sapi dengan sistem ramah lingkungan. Hasil dari peternakan ini tidak hanya menopang konsumsi internal, tetapi juga mendukung aspek ekonomi melalui penjualan ternak. Sebagian hasil penjualan kambing bahkan digunakan untuk membeli satu unit mobil pickup guna mendukung distribusi hasil produksi.

Sebanyak 49 ayam petelur yang dikelola menghasilkan rata-rata 45 butir telur per hari. Seluruh limbah ternak diolah kembali menjadi pupuk organik, memperkuat siklus pertanian terpadu yang berkelanjutan.

Seluruh hasil dari sektor pertanian dan peternakan didistribusikan kepada keluarga besar Brimob dan masyarakat sekitar, sebagian dijual kepada pelaku UMKM dengan harga terjangkau, menjadikan program ini sebagai motor penggerak kemandirian ekonomi lokal.

Melalui sinergi kuat antara personel Brimob dan Bhayangkari, program ini tidak hanya menjawab tantangan ketahanan pangan, tetapi juga menghadirkan harapan baru. Dari tanah yang dulunya tandus, kini tumbuh sumber kehidupan. Dari semangat yang tak pernah surut, lahir kemandirian dan keberlanjutan bagi masyarakat Sulawesi Tengah.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed