Dukung Program 100 Festival, Bupati John Kenedy Azis Resmikan Festival Tani Nagari Padang Toboh Ulakan

Padang Pariaman | Bupati Padang Pariaman, Dr. H. John Kenedy Azis, SH., MH., meresmikan dan secara resmi melaunching Festival Tani Nagari Padang Toboh Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Sabtu (16/8). Acara ini menjadi bagian dari program 100 Festival Padang Pariaman yang digagas untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan, memperkuat sektor pertanian, serta melestarikan seni budaya lokal.

Festival yang berlangsung dua hari, 16–17 Agustus 2025, ini dihadiri Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Febrina Trisusila Putri. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi Gubernur Sumbar kepada Bupati John Kenedy Azis serta masyarakat Padang Toboh Ulakan yang mampu menghadirkan inovasi besar melalui festival ini.

“Ini bukti bahwa Padang Pariaman bisa berkarya dan berinovasi meskipun dengan keterbatasan anggaran. Kita tidak selalu bergantung pada APBD untuk melahirkan ide-ide besar,” ujar Febrina.

Festival untuk Ekonomi Rakyat dan Generasi Muda

Bupati Padang Pariaman, yang akrab disapa Ajo Kenedy, menegaskan bahwa Festival Tani bukan sekadar agenda seremonial, melainkan momentum nyata dalam membangkitkan perekonomian rakyat melalui sektor pertanian, UMKM, serta budaya lokal.

“Program 100 Festival ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto. Kita ingin masyarakat bergerak bersama, membangkitkan pertanian, ekonomi, sekaligus menjaga budaya. Festival ini juga menjadi wadah kreativitas anak nagari,” ungkapnya.

Lebih jauh, Bupati menyebutkan bahwa pembangunan di Padang Pariaman tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, namun juga menyentuh pembangunan non-fisik seperti festival, pelestarian budaya, serta penguatan generasi muda.

“Kegiatan seperti ini bisa menjadi benteng bagi generasi muda dari pengaruh narkoba, LGBT, dan berbagai ancaman negatif lainnya. Saya berharap seluruh nagari di Padang Pariaman mampu menggali potensi daerah masing-masing untuk kemajuan bersama,” tegas Ajo Kenedy.

Kolaborasi Anak Nagari

Wali Nagari Padang Toboh Ulakan sekaligus Ketua Panitia, Bakhri, menyampaikan bahwa Festival Tani adalah gerakan bersama anak nagari dengan dukungan niniak mamak, alim ulama, mahasiswa KKN, hingga stakeholder lainnya.

“Festival ini adalah bukti bahwa masyarakat Padang Toboh Ulakan mampu melestarikan budaya pertanian sekaligus menanamkan kesadaran kolektif menjaga jati diri nagari,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, juga dilakukan launching Nagari Padang Toboh Ulakan sebagai Nagari Wisata Agro serta peresmian inovasi SICADIAK (Sistem Inovasi Cerdas Kelola Limbah). Acara dilanjutkan dengan penanaman Sawah Pokok Murah (SPM) yang menjadi salah satu ikon unggulan festival.

Atraksi Budaya dan Seminar Publik

Festival Tani menghadirkan beragam kegiatan, mulai dari pertunjukan silek sawah, tari piriang, pembacaan puisi, pameran produk pertanian, hingga talkshow inspiratif bersama Ir. Djoni, inisiator Sawah Pokok Murah di Sumatera Barat.

Pada hari kedua, festival dimeriahkan dengan Talkshow Petani Milenial, seminar publik bertema pangan dan kesehatan, hingga berbagai lomba atraktif, seperti:

  • Lomba Masak antar Nagari
  • Pawai Alegoris
  • Fashion Show Baju Khas Pertanian
  • Permainan tradisional seperti Manyabik Rumpuik, Pacu Upiah, dan Tangkap Bebek

Penutupan festival berlangsung meriah dengan pementasan Tari Piring Api, Tari Indang, Tari Panen Kreasi, hingga hiburan musik. Acara ditutup dengan pengumuman pemenang lomba dan jamuan bersama.

Tokoh dan Tamu Penting

Acara ini turut dihadiri berbagai tokoh penting, di antaranya Ketua PKBI Sumbar Aladin, Direktur AFT Pertamina Minangkabau Budi Nugroho, perwakilan Kanwil Kemenkumham Sumbar, Direktur PDAM Padang Pariaman, jajaran Forkopimda, Camat Ulakan Tapakis, perwakilan universitas, niniak mamak, tokoh masyarakat, serta ribuan warga yang tumpah ruah meramaikan festival.

Dengan hadirnya Festival Tani ini, Padang Pariaman semakin menegaskan diri sebagai kabupaten yang tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pemberdayaan masyarakat melalui festival kreatif, budaya pertanian, serta inovasi ekonomi kerakyatan.

Tim

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed