Jakarta, nkrinews45.com – Tawuran antar warga yang terjadi di jalan DI Panjaitan, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu tanggal 22 Juni 2025 sekira pukul 02.00 telah membawa korban hingga meninggal di tempat, karena tersabet Celurit, dan pelaku sempat kabur ke Puncak Bogor dan Tangerang, namun akhirnya pelaku berinisial AT tersebut berhasil dibekuk petugas saat bersembunyi di tempat saudaranya di Tangerang.
Menurut Kapolsek Jatinegara, Kompol Samsono, SH. MH dalam jumpa Pers Jumat 4 Juli 2025 bahwa tawuran antar geng tersebut dilakukan oleh anak-anak remaja yang kebetulan adalah sesama warga Kecamatan Jatinegara.
Dalam peristiwa tawuran tersebut mengakibatkan meninggalnya seseorang dengan korban inisialnya A yang terjadi pada hari Minggu tanggal 22 Juni 2025 sekira pukul 02.00 di Jalan Raya D.I Panjaitan, wilayah Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara.
Kronologisnya adalah pada hari Minggu sekitar 02.00 WIB terjadi tawuran antar dua wilayah, tetapi dalam hal ini mereka sebetulnya lebih mengecil dalam kelompok yang kelompok yaitu antara Geng Kancil Boy dan Geng dalem, yang dalam hal ini adalah markasnya di Jalan Taman Manisan , Cempedak dengan kelompok penat, yaitu di dua kelompok mereka melaksanakan tawuran lewat media sosial Twitter, dengan titik pertempurannya atau titik tawurannya adalah di Jalan DI Panjaitan.
Dua kelompok itu ke dalam dan Geng kancil Bois bergabung jadi satu, melawan kentena. jumlah dari geng kancil Boys dan ring dalam itu sekitar 11 Orang melawan kelompok geng penat yang berjumlah sekitar 20 orang. Mereka berkumpul terlebih dahulu di kancil Bos yaitu di taman Manisan, Cipinang Cempedak, kemudian berangkat bersama-sama dengan 11 orang dengan membawa senjata tajam.
Dan yang membawa senjata tajam ini berjumlah 5 orang dari 11 orang yang ikut, Kemudian pada saat sampai di sana mereka menggunakan koden menyalakan klakson kendaraan.
Setelah mereka sampai di situ,mereka membunyikan klakson kendaraan, kemudian pimpinan muncul, kemudian 5 orang turun serta menyerang ke dalam kelompok geng penat, karena jumlahnya jauh banyak atau jumlahnya kekuatannya lebih besar, sehingga pada saat menyerang kemudian berbalik kembali. Namun karena diserang balik korban yang pada saat itu maju paling depan mencoba melempar celurit kepada pelaku, karena pelaku kebetulan dia lari paling belakang, celurit yang dilemparkan mengenai siku tangan dari pelaku.
Karena terkena siku tangan, pelaku langsung berbalik dan mengarahkan celurit yang di bawanya kepada korban, sehingga Celurit corbek yang panjang kurang lebih 120 cm langsung, menyabetkan kepada korban ke arah leher. dan pada saat korban menangkis dengan tangan kirinya, sehingga tangan kirinya juga luka dan ujung dari clurit itu mengenai leher sebelah kiri, setelah tersabet Celurit korban mencoba jalanan, namun kondisinya lemas dan jatuh tepat di depan pintu Tol Kebon Nanas. situ kemudian pelaku melihat serta memastikan bahwa korban telah meninggal dunia, sehingga pelaku dan teman-temannya akhirnya kabur ke arah rel kereta Pisangan, Jatinegara. dan di situ pelaku menyerahkan seluruhnya senjata kepada temannya AD, dan dikumpulkan serta dibuang di dekat rel kereta.
Pelaku FA kemudian kumpul setelah lengkap jumlahnya mereka ke Puncak Bogor sampai dengan mengetahui bahwa ada korban tewas di dalam tawuran tersebut sekitar pukul 14.00 WIB. pelaku mengetahui itu. Dan kemudian mereka setelah check out dari villa mereka kabur masing-masing. dan pelaku melarikan diri ke wilayah Tangerang di tempat Omnya, sehingga bisa kita amankan pada pukul pukul 20.00 di tempat Omnya di Tangerang. Dan saat ini kita amankan serta kita mintai keterangan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Atas meninggalnya korban yang kini sudah dimakamkan. Namun untuk visum masih kita tunggu hasilnya. Pelaku berinisial FA kita kenakan pasal 338 tentang penganiayaan atau pembunuhan dan atau penganiayaan yang mengakibatkan matinya seseorang ancaman hukumannya 15 tahun penjara serta pasal 351 yang ancamannya 7 tahun penjara.
Dan Barang bukti yang diamankan adalah baju dan celana pakaian dari korban, untuk senjata sudah kita lakukan pencarian namun tidak ditemukan, karena memang prosesnya mungkin sudah ditemukan orang atau mungkin diambil orang, kita tidak tahu sampai saat ini belum kita temukan untuk barang bukti senjata yang digunakan melukai korban, tegas Kompol Samsono, SH. MH