Rekor Papan Bunga di Gunung Padang Alai, Simbol Dukungan untuk Heri Martoni

Padang Pariaman, Sumatera Barat — Rabu, 22 Oktober 2025 | Suasana penuh semangat dan rasa haru mewarnai pelantikan Heri Martoni sebagai Anggota Badan Musyawarah (Bamus) Nagari Gunung Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman. Acara yang digelar di kantor wali nagari tersebut berlangsung meriah dan bersejarah, karena tidak hanya dihadiri oleh pejabat pemerintahan daerah, tetapi juga dipenuhi oleh puluhan papan bunga ucapan selamat dari berbagai kalangan.

Pelantikan dilakukan secara resmi oleh Camat V Koto Timur, Budi Sahputra, disaksikan oleh unsur pemerintahan nagari, tokoh adat, aparat keamanan, serta masyarakat setempat. Heri Martoni, yang juga dikenal sebagai wartawan senior dari Harian Umum Rakyat Sumbar, dilantik sebagai Anggota Pengganti Antar Waktu (PAW) Bamus Perwakilan Korong Batang Piaman.

Deretan papan bunga ucapan selamat yang memenuhi halaman kantor wali nagari menjadi pemandangan menarik. Dukungan datang tidak hanya dari kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Padang Pariaman, tetapi juga dari Kementerian Pemberdayaan Masyarakat Desa–IKN, Kejaksaan Negeri, Kepolisian, kalangan politisi, hingga pengusaha.

“Luar biasa Si Heri,” ujar Darmansyah (57), wartawan senior dari Harian Singgalang, yang datang khusus dari Kota Pariaman untuk menghadiri acara tersebut.

Dalam sambutannya, Inspektur Kabupaten Padang Pariaman, Hendra Aswara, yang hadir mewakili Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis, menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi kepada Heri Martoni. “Selamat dan semoga dapat mengemban amanah sebagai anggota Bamus Nagari. Jabatan ini memiliki tanggung jawab besar sebagai mitra dan pengawas pemerintahan nagari,” ujarnya.

Hendra juga menyinggung pentingnya peran Bamus dalam memastikan arah kebijakan pembangunan tetap berpihak kepada masyarakat. Dengan nada berseloroh, ia menyebut bahwa Bamus merupakan “DPR tingkat tiga” di struktur pemerintahan. Heri menimpali dengan senyum lebar, “Ya, Anggota DPR tingkat tiga Pak Inspektur,” yang disambut tawa hangat hadirin.

Dalam kesempatan yang sama, Hendra memaparkan sejumlah rencana strategis Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, termasuk alokasi dana rehabilitasi dan rekonstruksi dari BNPB senilai Rp65 miliar untuk tahun anggaran 2026. Ia juga mengungkapkan perjuangan pemerintah daerah dalam memperjuangkan dana pembangunan kembali Jembatan Sikabu, Lubuak Aluang, yang sempat ambruk akibat bencana.

Sementara itu, tokoh perempuan Emi Yuliati, M.Pd, yang juga Ketua BKMT V Koto Timur, menyampaikan kekagumannya atas pelantikan tersebut. “Sepanjang yang saya tahu, belum pernah pelantikan di nagari ini sebanyak ini papan bunganya. Ucapan selamat datang bukan hanya dari Sumatera Barat, tapi juga dari Kementerian di pusat. Ini bisa dibilang rekor tersendiri,” ujarnya dengan nada bangga.

Emi menambahkan, Heri dikenal memiliki komunikasi lintas sektor yang baik dan aktif menjembatani aspirasi masyarakat. “Kami percaya kehadirannya di Bamus akan membawa warna baru bagi Nagari Gunung Padang Alai,” ujarnya.

Pelantikan ini menjadi simbol nyata dari demokrasi lokal yang hidup di Ranah Minang, di mana kolaborasi antara tokoh masyarakat, pemerintah, dan aparat daerah berjalan harmonis. Momen ini juga menunjukkan bahwa peran Bamus sebagai lembaga musyawarah nagari terus berkembang sebagai pilar penting dalam tata kelola pemerintahan berbasis partisipasi publik.

Acara diakhiri dengan doa bersama dan sesi foto seluruh tamu undangan. Di luar ruangan, deretan papan bunga yang berjajar dari halaman hingga tepi jalan menjadi saksi dukungan masyarakat atas terpilihnya sosok Heri Martoni — seorang jurnalis yang kini dipercaya untuk turut membangun nagarinya dari dalam pemerintahan.

Catatan Redaksi:

Pelantikan Heri Martoni sebagai Anggota Bamus Nagari Gunung Padang Alai menjadi momen penting yang memperlihatkan besarnya dukungan lintas sektor terhadap demokrasi lokal.

Kehadiran puluhan papan bunga, pejabat daerah, serta tokoh masyarakat mempertegas bahwa pemerintahan nagari terus berkembang sebagai ruang pengabdian yang terbuka, dinamis, dan berakar pada nilai-nilai adat Minangkabau.

Zakirman

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *